Upaya DINAS PARIWISATA KOTA
Banjarmasin dalamMelestarikanPasarTerapungLokBaintansebagaiDayaTarikWisataBelanja
di Banjarmasin-Kalimantan Selatan
DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratdalammenempuhUjianSarjana
S1 di SekolahTinggiBahasaAsing YAPARI-ABA Bandung
SKRIPSI
OLEH
Nama : HusnulKhatimah
NPM : 2009.114.051
JURUSAN/
KLS/ PROGRAM : B.Jepang/ B/ S1
SEKOLAH TINGGI BAHASA
ASING YAPARI-ABA BANDUNG
@2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………..….i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………….iii
BAB
I : Pendahuluan
…………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………….…….3
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………....3
1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian ….………………….4
1.5 Sistematika Penulisan …………………….………………...5
BAB
II : Kajian Pustaka ….……………………………………….………6
2.1
Definisi Pariwisata ….……………………………….……….6
2.2
Definisi Wisatawan …….………………………….…………8
2.3 Definisi
Industri Pariwisata ....……………………………...10
2.4
Definisi Objek Wisata ….………………………………......10
2.5
Daya Tarik Wisata ………………………………………….11
BAB
III : Metode Penelitian dan Teknik
Kajian ….…………………..13
3.1
Sejarah Berdirinya Objek Wisata Pasar Terapung ….….14
3.2
Perkembangan Dewasa Ini .…………………………..…...17
3.3
Fasilitas yang Dimiliki ………………………………………18
3.3.1 Sarana …………………………………………….......18
3.3.2 Prasarana …………………………………………….18
3.4
Daya Tarik yang Dimiliki …………………………………..19
3.5 Jumlah
Kunjungan …………………………………………19
BAB
IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
………………………….21
4.1
Upaya Penyebaran Informasi …….………………………..29
4.2 Dampak/
Hasil ……………………….………………………32
4.3
Masalah yang Dihadapi …………….………………………32
4.4
Prospek ……………………………….………………………33
BAB
V : Simpulan dan Saran
…………………………………………..35
5.1 Simpulan
…………………………………………………….35
5.2 Saran …………………………………………………….......37
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………..………………….38
LAMPIRAN
..………………………………………………………………………39
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan karunia-Nyalah, penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya DINAS PARIWISATA KOTA
Banjarmasin dalam Melestarikan Pasar Terapung sebagai Daya
Tarik Wisata Belanja di Banjarmasin - Kalimantan Selatan“.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Jurusan Bahasa Jepang di Sekolah Tinggi
Bahasa Asing YAPARI-ABA Bandung.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami berbagai
macam hambatan. Berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, untuk itu, dalam kesempatan
ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak
Drs. H. Mundari Muhada Dipl TEFL, selaku
Ketua STBA YAPARI-ABA Bandung.
2. Ibu
Dr. Titien Rostini. M. Hum, selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang di STBA YAPARI-ABA Bandung.
3. Ibu Dra.
Mariana Wouthuyzen. M. Hum, selaku dosen pembimbing I.
4. Ibu Dra.
Hj. Endah Satari, selaku dosen pembimbing II.
5.
Bapak Drs. H.Gumelar. S. Sastrayuda CTM
selaku dosen seminar pariwisata.
6. Bapak
Ari Rahmat Utama Ardipraja. M. Pd selaku wali kelas Jurusan Bahasa Jepang di
STBA YAPARI-ABA Bandung.
7. Seluruh dosen pengajar
di STBA YAPARI-ABA Bandung.
8. Seluruh staf karyawan yang telah membantu memperlancar
proses penyelesain skripsi.
9. Bapak Drs. Suriyanto Madal, selaku Kasi Bina Pemberdayaan
Masyarakat Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
10. Orang
Tua yang telah mendukung dari awal sampai
skripsi ini selesai.
11. Semua
teman baik saya yang telah memberikan bantuan
hingga terselesainya skripsi ini.
Penulis berdoa semoga segala kebaikan Bapak/
Ibu yang telah diberikan, mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Bandung, 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam perkembangan perekonomian
Indonesia. Pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu
negara. Pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang menghasilkan devisa
bagi negara.
Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu kegiatan
yang mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun swasta yang turut
mengembangkan pariwisata dengan membangun sarana seperti hotel dan restoran
serta prasarana yang dibutuhkan seperti tranportasi darat : bus, angkutan umum
dan kereta api, transportasi laut : kapal laut dan perahu, dan transportasi
udara : pesawat dan helikopter. Selain itu juga Indonesia
memiliki daya tarik wisata yang banyak sekali dikunjungi oleh para wisatawan, tempat
wisata tersebut dapat berupa alam dan budaya yang tersebar di daerah Indonesia.
Dengan demikian, kegiatan sektor pariwisata
ini sangat membutuhkan berbagai macam sarana dan prasarana. Penyediaan sarana
dan prasarana yang baik dan memadai akan menambah minat wisatawan untuk
mengunjungi suatu daya tarik wisata. Indonesia memiliki kekayaan alam dan
budaya yang tersebar yang menjadi modal bagi pembangunan pariwisata di Indonesia.
Kalimantan Selatan adalah salah satu
provinsi di Indonesia yang ibu kotanya adalah
Banjarmasin. Tanggal 14
Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) No.
21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, dengan peraturan
daerah Kalimantan Selatan No. 2 tahun 1989, tanggal 31 Mei 1989 telah
menetapkan tanggal 14 Agustus 1950 sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan
Selatan.
Kalimantan
Selatan khususnya Kota Banjarmasin dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. Bagi
masyarakat Banjarmasin, sungai sebagai jalur utama dalam menggerakan kehidupan
antar wilayah yang telah berlangsung sejak lama.Bahkan hingga sekarang pun
peranan sungai masih sangat penting bagi beberapa kelompok masyarakat.
Salah satu daya tarik wisata yang menarik di Kalimantan Selatan adalah Pasar
Terapung. Pasar Terapung ini
juga terdapat di Bangkok, Thailand dan juga terdapat di Lembang, Bandung Jalan
Grand Hotel No. 33E. Namun,yang
akan dikaji kali ini yaitu Pasar Terapung yang terdapat di Kalimantan Selatan. Hal tersebut dikemukakan karena, Pasar
Terapung ini merupakan Pasar Tradisional yang terbesar di Indonesia
dimana seluruh aktivitasnya dilakukan diatas air
dengan menggunakan perahu dan alat transaksinyapun bukan hanya menggunakan uang melainkan bisa menukarkan
barang yang satu dengan yang lain misalnya membeli 1 kilogram gula pasir bisa
di tukar dengan satu perempat daging ayam.
Selain pasar tradisional terbesar di Indonesia dan
alat transaksinyapun bukan hanya uang, suasana Pasar Terapung pun memiliki keunikan tersendiri dari pasar yang lain lajimnya pembeli
menghampiri pedagang tapi di Pasar Terapung disini pedagang yang akan menghampiri
pembeli. Berdesak-desakan antara
perahu satu dengan perahu yang lain menjadi keunikan tersendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang mengenai Pasar Terapung Lok Baintan,
didapatkan beberapa rumusan masalah antara lain :
1.2.1
Fasilitas
dan Keunikan apa saja yang tersedia di Pasar Terapung Lok Baintan Kalimantan
Selatan?
1.2.2
Bagaimana
cara menjadikan Pasar Terapung sebagai Daya Tarik Wisata?
1.2.3
Bagaimana
peranan Dinas Pariwisata Kota untuk mempertahankan Pasar Terapung sebagai Daya
Tarik Wisata Belanja?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian diperoleh
berdasarkan rumusan masalah yang didapat, antara lain :
1.3.1
Mengkaji
tentang Fasilitas dan Keunikan Pasar Terapung sungai Lok Baintan di Banjarmasin-Kalimantan
Selatan.
1.3.2
Mendeskripsikan
Pasar Terapung Tradisional sungai Lok Baintan sebagai Daya Tarik Wisata Belanja.
1.3.3
Mendiskripsikan
peranan Dinas Pemerintah Kota dan masyarakat untuk mempertahankan Pasar
Terapung Tradisional sungai Lok Baintan di Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
1.4 Metode Penelitian dan Teknik Kajian
1.4.1
Metode
Penelitian
Untuk memperoleh data
tentang Pasar Terapung penulis
menggunakan metode deskriptif
yaitu menguraikan, menggambarkan
keadaan lokasi serta
perkembangan pihak pengelola dan penduduk sekitarnya sebagai
data penelitian.
1.4.2
Teknik Kajian
Teknik kajian yang digunakan terdiri atas
tiga teknik, yaitu teknik observasi (pengamatan), teknik wawancara dan studi
pustaka.
1.5. Sistematika penulisan
Sistematika
penulisan merupakan urutan
penulisan karya tulis
secara beraturan,
di bawah ini berikut mengenai
sistematika penulisan
yang terdapat
pada setiap Bab :
Bab I adalah
menjelaskan awal penelitian
seperti latar belakang
masalah, rumusan masalah,
penelitian, metode
penelitian dan teknik kajian
dan sistematika penulisan.
Bab II
adalah berisi teori-teori
dan penjelasan tentang
pariwisata dan objek
wisata yang menjadi
salah satu bahan
penelitian, hasil penelitian dan pengamatan masalah
yang dibahas.
Bab III adalah pembahasan
pokok mengenai sejarah berdirinya
Pasar Terapung, perkembangan dewasa ini, fasilitas yang dimiliki,
sarana dan
prasarana yang dimiliki Pasar Terapung, daya tarik yang
dimiliki Pasar Terapung, dan jumlah kunjungan wisatawan.
Bab IV
adalah bab ini
menyajikan hasil penelitian, upaya
penyebaran informasi, dampak / hasil, masalah yang dihadapi, pembahasan masalah
yang menjawab masalah-masalah, dan prospek.
Bab V
adalah memaparkan kesimpulan berdasarkan pengamatan dan
pembahasan serta beberapa
saran yang telah diajukan pada
pihak-pihak yang terkait
pada karya tulis
ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pariwisata
Pariwisata merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusaha objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang
tersebut . Pariwisata juga merupakan sebuah industri jasa yang menangani
berbagai jasa mulai dari jasa transportasi, jasa tempat tinggal, makanan,
minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dan
sebagainya. Pariwisata juga menawarkan hal menarik lainnya, yaitu budaya, kesenian
dan pengalaman baru yang berbeda.
Pariwisata memiliki bentuk-bentuk yang dapat dibagi
berdasarkan kategori, di antaranya yaitu: asal wisatawan, akibat terhadap
neraca pembayaran, jangka waktu, jumlah wisatawan dan alat angkut yang
digunakan. Pariwisata juga
memiliki jenis-jenis wisata yang dapat di golongkan berdasarkan manfaat dan
tujuannya, di antaranya ialah wisata budaya, wisata
kesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik,
wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata maritim (marina) atau
bahari, wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu, dan
wisata petualangan. Sifat dari kegiatan wisata ini adalah sosial, ekonomi,
kebudayaan yang timbul sebagai efek dari perjalanan wisata.
Menurut
Suwantoro (2006:3) pada hakikatnya Pariwisata adalah suatu proses kepergian
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat
tinggalnya. Dorongan kerena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain
seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman atau pun untuk belajar.
Menurut
Warpani (2007:7) Pariwisata adalah peralihan tempat yang bersifat sementara
dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang
diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk
maksud tersebut.
Menurut
Warpani (2007:7) Pariwisata adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan
tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain,
semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna
memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari
pribadinya.
Jadi, Pariwisata adalah kepergian orang-orang
sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat
tinggal dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama
berada di tempat-tempat tujuan tersebut ini mencakup kepergian untuk berbagai
maksud, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata atau ekskursi.
2.2 Definisi Wisatawan
Menurut
Suwantoro (2006:4) Wisatawan adalah seseorang atau kelompok orang yang
melakukan suatu perjalanan wisata. (Dasar-dasar Pariwisata)
Menurut
Pitana (2005:39) Wisatawan adalah sekelompok orang yang melakukan perjalanan
jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari negaranya atau beberapa
Negara lain.
Menurut
Pendit (2003:14) Wisatawan adalah orang
yang melakukan wisata.
Wisata adalah kegiatan perjalanan
atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara
untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata.
Jadi, Wisatawan adalah seseorang yang
mengadakan perjalanan untuk melihat sesuatu yang lain atau orang yang melakukan
wisata. Jenis wisatawan dikelompokkan menjadi dua yaitu Wisatawan Nusantara dan
Wisatawan Mancanegara.
Wisatawan Nusantara yaitu penduduk suatu negara yang melakukan perjalanan ke
suatu tempat didalam wilayah tersebut. Wisatawan Mancanegara yaitu orang yang
melakukan perjalanan diluar negara tempat tinggal, biasanya selama kurang dari
dua belas bulan di negara yang di kunjunginya.
Macam-macam
Wisatawan yaitu:
a) Domestic
Foreign Tourist
Domestic
foreign tourist adalah orang asing yang berdiam pada suatu negara , yang
melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana dia tinggal.
b) Domestic
Tourist
Domestic tourist
adalah orang yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya
sendiri tanpa melewati perbatasan.
c) Indigenous
Foreign Tourist
Indigenous foreign tourist adalah warga negara suatu
negara tertentu yang karena tugasnya atau jabatannya di luar negeri, pulang ke
negara asal dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.
d) Transit
Tourist
Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan
perjalanan wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau
laut atau kereta api, yang terpaksa singgah ke suatu pelabuhan, airport atau stasiun bukan atas kemauannya sendiri.
e) Business
Tourist
Business tourist adalah orang yang
melakukan perjalanan wisata setelah tujuan utamanya selesai kemudian melakukan
bisnis.
Ciri-ciri wisatawan
adalah:
a) Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam.
b) Perjalanan itu dilakukan untuk sementara
waktu.
c) Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah
ditempat atau negara yang dikunjungi.
2.3 Definisi Industri Pariwisata
Menurut
Pitana (2005:62) Industri Pariwisata adalah bisnis atau usaha dan segala sumber
daya yang mendorong dan mendukung suatu daerah sebagai sebuah tujuan wisata.
Industri Pariwisata adalah kumpulan atau
serangkaian perusahaan yang
menghasilkan produk baik itu berupa jasa atau barang yang dibutuhkan para
wisatawan selama melakukan perjalanan ke suatu tempat atau daerah.
2.4 Definisi Objek Wisata
Objek wisata
adalah segala sesuatu
yang menjadi sasaran wisata. Jenis-jenis objek wisata menurut ilmu pariwisata, Pendit (2003: 39) dikelompokkan sebagai berikut :
a) Wisata Olahraga
Wisatawan
yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja
bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau
negara.
b) Wisata Buatan Manusia
Jenis objek
wisata yang bersifat
tidak alami yang dibuat
dengan sengaja dengan
campur tangan manusia.
c) Wisata
Bahari
Wisata yang banyak dikaitkan
dengan danau, pantai, sungai atau laut.
d)
Wisata Belanja
Wisatawan yang
melakukan perjalanan wisata sebagai bagian dari usaha menghibur diri atau
relaksasi dengan mengunjungi tempat perbelanjaan. (Pitana (2005.56) )
2.5 Daya Tarik Wisata
Kajian Teori Daya
Tarik Wisata menurut Undang-Undang No.10, tahun 2009 yaitu :
Daya Tarik Wisata
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran
atau kunjungan wisatawan.
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh yang telah dikemukakan, dinyatakan
bahwa objek wisata Pasar Terapung termasuk jenis wisata belanja. Hal tersebut
dikemukakan karena objek wisata Pasar Terapung memiliki daya tarik berbelanja
diatas air dengan menggunakan perahu, sehingga menarik minat para wisatawan
untuk berkunjung, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
BAB III
METODE PENELITIAN DAN TEKNIK KAJIAN DAYA
TARIK WISATA PASAR TERAPUNG BANJARMASIN-KALIMANTAN SELATAN
Seperti yang telah
dikemukakan pada latar belakang masalah bahwa penelitian ini mengkaji tentang
objek wisata Pasar Terapung yang ada di daerah Kalimantan Selatan Ibu Kota
Banjarmasin.
Metode penelitian
yang digunakan adalah historis dan deskriptif. Pemanfaatan metode historis digunakan
untuk mengetahui sejarah berdirinya objek wisata Pasar Terapung. Metode penelitian
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan ihwal Pasar Terapung tersebut dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana Pasar Terapung tersebut pada dewasa ini.
Teknik kajian yang
digunakan mencakup tiga jenis teknis kajian, yaitu:
a) Teknik Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini adalah penulis
secara langsung melakukan observasi di wilayah objek wisata Pasar Terapung.
b)
Teknik Wawancara
Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh data
langsung dari nara sumber dan masyarakat sekitar Pasar Tearapung.
c)
Studi Pustaka
Penulis melakukan dengan cara membaca
dan mempelajari buku, brosur, dan bacaan lain tentang Pasar Terapung atau masalah yang
berhubungan dengan hal yang sedang dibahas.
Melalui pendekatan
metode penelitian historis dan deskriptif, dikemukakan hal-hal sebagai berikut.
3.1 Sejarah Berdirinya Objek Wisata Pasar Terapung
Pasar
Terapung merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Banjar yang konon sudah
ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya sejak zaman Kesultanan Banjar. Tidak ada
seorang pun yang tahu kapan Pasar
Terapung ini berdiri, karena adanya Pasar Terapung ini berawal dari tradisi dan
budaya masyarakat itu sendiri.
Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang
sudah ada sejak dulu dan merupakan refleksi budaya sungai orang Banjar yang
seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan Klotok. Kebanyakan para pedagangnya pun adalah wanita.
Pasar Terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di
daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau
pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan. Selain transaksi dilakukan di
atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu tempat, tetapi
terus bergerak mengikuti arus sungai.
Pasar
Terapung merupakan salah satu pesona Kalimantan Selatan, dan Banjarmasin yang
disebut kota Seribu Sungai.
Berbagai aktivitas masyarakat tidak lepas dari keberadaan sungai, termasuk kegiatan perdagangan di atas
sungai atau terkenal dengan sebutan Pasar Apung.Pasar ini dulunya pernah
menjadi iklan sebuah stasiun televisi swasta dengan menampilkan gambar seorang
ibu pedagang duduk di atas sambil mengacungkan jempolnya.
Salah
satu Pasar Apung yang masih bertahan hingga sekarang adalah Pasar Apung Lok
Baintan yang terletak di desa Sungai Pinang, Kecamatan sungai Tabuk, Kabupaten
Banjar, Kalimantan Selatan.
Aktivitas
Pasar Apung Lok Baintan mulai pukul 05.00 WITA.Satu persatu para pedagang
berkumpul di sebuah titik di ruas sungai. Sesuai namanya, seluruh aktivitas
perdagangan Pasar Apung berlangsung di atas sungai dari satu jukung ke jukung
lain.
Durasi waktu kegiatan jual beli di pasar apung tidak
terlalu lama, yaitu hanya sekitar tiga sampai empat jam. Barang dagangan yang diperjualbelikan umumnya
berupa hasil perkebunan atau pertanian, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
maupun kebutuhan pokok sehari-hari, atau makanan. Ada juga pedagang yang menjual kue-kue basah
tradisional khas Banjar atau biasa disebut Wadai dalam bahasa setempat.
Karena keriuhan Pasar Apung
dengan puluhan jukung dan ibu-ibu pedagang di atasnya menjadi sebuah keunikan
dan keindahan tersendiri. Pesona inilah yang membuat Lok Baintan dinobatkan
sebagai Destinasi Wisata Nasional oleh Pemerintah Pusat Banjarmasin-Kalimantan
Selatan.Keberadaan Pasar Apung pun tidak hanya memikat Wisatawan Nusantara,
tetapi Wisatawan Mancanegara.
Hal yang unik dari Pasar Apung Lok Baintan adalah pedagang dapat juga
menjadi seorang pembeli. Beberapa pembeli juga akan menjual kembali barang
hasil yang dibelinya ke wilayah tempat tinggal masing-masing.
Karena hampir seluruh pedagang adalah kaum perempuan. Wajah-wajah putih yang diberi bedak tradisional atau pupur dingin dengan
mengenakan kerudung warna-warni ataupun topi lebar yang dalam bahasa setempat
di sebut Tanggui, memberikan warna tersendiri bagi pemandangan Pasar Apung Lok
Baintan.
Keunikan
Pasar Apung Lok Baintan yang lain adalah pasar ini akan bergerak mengikuti arus sungai. Jika arus sungai tenang, para pedagang akan
berkumpul di satu titik tertentu. Namun, jika arus cukup deras, para pedagang
akan terus bergerak mengikuti
arah arus hilir.
Jembatan
Gantung yang terletak tidak jauh
dari Dermaga Lok Baintan ini merupakan lokasi favorit para fotografer untuk
mengabadikan Pasar Apung. Memotret aktivitas Pasar Apung saat tepat berada di
bawah jembatan, selain mendapatkan beragam sudut yang menarik, tentu juga akan
menjadi sebuah pengalaman yang mengasyikan. Meski banyak wisatawan yang
memotret, para ibu yang berdagang akan tetap beraktivitas seperti biasa seolah
tidak terganggu dengan jepretan kamera yang
diarahkan kepada mereka.
Pasar
Apung Lok Baintan merupakan satu dari dua Pasar Apung yang masih bertahan di
Kalimantan Selatan, selain Pasar Apung Kuin yang berada di atas Sungai Barito
di Muara Sungai Kuin, Banjarmasin.Pada zaman dahulu, pasar-pasar seperti ini banyak terdapat di beberapa anak
sungai Martapura. Perkembangan infrastruktur dan transportasi di darat
menyebabkan Pasar Apung perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Kemudahan jalan
darat membuat sebagian masyarakat kini lebih memilih untuk berbelanja di darat
dari pada di Pasar Apung Tradisional.
3.2 Perkembangan Dewasa Ini
Aktivitas pasar terapung menghadapi ancaman besar beberapa
tahun sekarang ini khususnya di Kuin Selatan. Perdagangan tidak lagi ramai
seperti tahun-tahun sebelumnya. Bihman Mulyansyah, Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kalimantan Selatan mengakui adanya penurunan pedagang.
Harapan tersisa ada di Lok Baintan. Namun kegiatan Pasar Terapung
yang mengandalkan musim panen juga terganggu akibat gagal panen dan bencana banjir. Modernisasi juga membuat pesona pasar terkikis. Saat
transportasi darat belum berkembang, sungai menjadi sarana perjalanan utama.
Pasar Terapung pun ikut berkembang pesat.
Pemerintah provinsi maupun kabupaten tidak tinggal diam.
Pada 2009 lalu, digulirkan bantuan berupa 40 klotok dan jukung untuk pedagang.
Selain itu, juga dibangun kampung wisata di sekitar Pasar Terapung
Kuin Selatan. Masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai di
sekitar lokasi pasar terapung diberi bantuan permodalan usaha. Mereka dapat
mendirikan warung dan usaha kerajinan khas Banjar.
Target yang hendak dicapai Pada 2013 ini, Kalimantan
Selatan diharapkan mampu menarik wisatawan asing sebanyak 30.000 orang.
dikarnakan dua tahun terakhir terjadi penurunan jumlah pengunjung. pada tahun 2011
tercatat 24.000 turis asing yang datang, tapi pada tahun 2012 mengalami
penurunan menjadi 22.000 orang.
3.3 Fasilitas yang Dimiliki
3.3.1 Sarana
Sarana utama yang terdapat di Pasar Terapung adalah sungai dengan
menggunakan jukung dan klotok. Jukung adalah sejenis perahu kecil tanpa mesin, sedangkan klotok adalah sejenis perahu yang
lebih besar daripada jukung
yang digerakkan dengan mesin.
3.3.2
Prasarana
Prasarana yang tersedia di Pasar Terapung seperti
Hotel dan rumah makan Soto Banjar Bang Amat khas Banjarmasin.
Untuk mencapai pasar ini tidak begitu susah
karena pasarnya berada di kota. Dari kota wisatawan hanya cukup pergi ke daerah Kuin. Kuin yaitu tempat dimana bersandarnya
jukung, parkir-parkir
untuk mobil juga sudah tersedia. Menuju Kuin dapat menggunakan angkutan umum
atau mobil pribadi. Dari dermaga,
jukung-jukung tersebut dapat pesan atau carter,
dengan mengeluarkan biaya Rp 60.000,-/jukung.
Kemudian akan diajak menelusuri sungai Martapura menuju ke hulu yang bermuara
di sungai Barito.
3.4 Daya Tarik yang Dimiliki
Objek wisata ini sering dianggap sebagai daya
tarik yang fantastik. Banjarmasin bagaikan Venesia di Timur Dunia, karena
keduanya memiliki potensi wisata sungai. Namun kedua kota berbeda alam dan
latar belakang budayanya. Di Banjarmasin masih banyak ditemui di sepanjang
sungai rumah-rumah terapung yang disebut Rumah Lanting, yang selalu goyang
disapu ombak.
3.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan
Saat ini Pasar Terapung masih merupakan
wisata andalan Banjarmasin-Kalimantan Selatan, yang bila tidak dijaga
kelestariannya dikhawatirkan akan menghilang tergerus oleh pasar-pasar modern.
Sekarang ini antara wisatawan dan pedagangnya
lebih banyak wisatawannya, sehingga bila kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan
lama kelamaan Pasar Terapung tinggal menjadi sejarah.
Tentang kunjungan wisatawan di Banjarmasin-Kalimantan
Selatan, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin-Kalimantan Selatan
jumlahnya terus bertambah. Namun, bertambahnya jumlah tersebut apakah
murni wisatawan atau tamu yang tidak sengaja berkunjung untuk tugas atau
perjalanan dinas atau memang ingin menyaksikan wisata yang terdapat di
Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian terhadap Daya Tarik Wisata Pasar
Terapung Banjarmasin-Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa budaya tradisi
masyarakat Banjar masih melekat erat di Kalimantan Selatan. Seperti halnya
Pasar Terapung yang sampai saat ini tetap berkembang di era globalisasi. Awal
mula adanya Pasar Terapung, karena faktor geografis dari daerah Banjarmasin itu
sendiri yang memiliki banyak anak sungai dan faktor kebiasaan masyarakat yang
mulai menggunakan sistem barter sebagai alat transaksi. Kebiasaan yang
dilakukan masyarakat ini kemudian berubah menjadi sistem perdagangan dengan
hasil kebun sebagai bahan-bahan yang didagangkan. Mulai saat itu, pedagang
hanya membawa hasil kebun untuk dijual di Pasar Terapung, Muara Kuin.Sekitar
era tahun 1960’an-1980’an, pedagang sudah mulai menjual kebutuhan-kebutuhan
rumah tangga termasuk obat-obatan.
Kini seiring berkembangnya zaman, Pasar Terapung
mengalami pergeseran digantikan dengan pasar biasa, yang aksesnya lebih
memudahkan setiap orang untuk berbelanja dengan menggunakan angkutan
umum.Namun, pasar Terapung di Muara Kuin ini mulai berkurang yang dulunya dapat
mencapai 300 perahu, sekarang hanya 60-70 perahu. Tak hanya di Muara Kuin saja,
di Lok Baintan pun budaya Pasar Terapung pun melekat disana. Karena hasil
kebunnya dijual di Pasar Terapung, bahkan masih sering terjadi tukar menukar dengan barang lagi. Contohnya, pedagang buah pisang ingin
membeli sayur dan kemudian antara kedua pedagang tersebut melakukan transaksi menggunakan barang-barangnya. Transaksi yang dilakukan
dengan cara menukar satu sisir pisang dengan sayur mayur yang ingin dibeli, dan
sampai kapan pun transaksi demikian akan tetap
digunakan karena para pedagang setempat masih menginginkan sistem tradisional,
khususnya di daerah Lok Baintan.
Tidak hanya aktivitas perdagangan saja yang dijumpai
tetapi ada sisi lain yang menarik seperti halnya keunikan dan fasilitas yang
digunakan pedagang Pasar Terapung Lok Baintan. Fasilitas yang disediakan oleh
masyarakat Lok Baintan, misalnya meyewakan klotok, tempat
penginapan dan tempat makan bagi pengunjung yang datang. Tempat makan yang
terkenal di Lok Baintan seperti Rumah Makan Khas Banjarmasin Soto Banjar Pak
Amat, ada suguhan hiburan musik di dalamnya saat berkunjung kesana. Selain
fasilitas yang didapat.
Ketika saat hujan gerimis pun para pedagang tetap melakukan barter dan membiarkan dagangannya terkena
hujan gerimis karena membuat hasil perkebunan menjadi segar dan tidak mudah
rusak. Ketika hujan deras turun para
pedagang akan berteduh di bawah rumah lanting dan disaat itu juga tetap terjadi
proses perdagangan .
Kebiasaan dari masyarakat Lok Baintan dimana usaha
perdagangan dilakukan di atas perahu ini telah menjadi budaya yang ada di
Banjarmasin. Pasar Terapung merupakan budaya yang mana harus tetap dijaga
kelestariannya maupun dapat dijadikan wisata budaya.
Panjang area Pasar Terapung di daerah Muara Kuin
sekitar 3 KM, sedangkan panjang area Pasar
Terapung di Lok Baintan
sekitar 5 KM. Sungai
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin, sehingga Banjarmasin
mendapat julukan "Kota Seribu Sungai" meski sungai yang mengalir di
Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat
zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan
transportasi. Sungai-sungai yang membelah kota ini, diupayakan sebagai magnet
ekonomi, khususnya pariwisata. Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan
pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada
2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal
60 sungai. Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus
mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru
penataan daratan.
Barang-barang yang diperjualbelikan di Pasar Terapung adalah :
a) Sayur mayur,
b) Buah-buahan,
c) Beras,
d) Ikan,
e) Benih cabe dan sejenisnya,
f) Kayu bakar,
g) Kain dan pakaian,
h) Aneka makan dan minuman, serta
i) Barang-barang keperluan rumah tangga lainnya.
Sayur mayur khas Banjar yang sering dijual adalah sebagai
berikut :
a)
Mandai
Mandai adalah kulit dari buah cempedak.
b)
Buah Taraf
Buah taraf merupakan
sejenis sukun tetapi bentuknya lebih kecil daripada sukun, dan berbiji kecil
yang isinya berwarna putih.
c)
Sulur
Sulur adalah batang dari
buah keladi bentuknya panjang mengakibatkan gatal-gatal bila tidak bisa
memilih. Agar tidak gatal, direbus dengan asam kamal.
d)
Kembang Tigarun
Kembang tigarun berwarna
kuning orange seperti bunga anggrek, bentuknya lebih kecil dari pada bunga
anggrek tetapi berkumis seperti bunga kumis kucing.
e)
Buah Kalangkala
Buah Kalangkala bentuknya
bulat seperti buah duku berwarna orange, dan bijinya seperti kelereng.
f)
Kalakai
Kalakai adalah batang bunga
teratai,sejenis pakis.
Ikan khas Banjar adalah :
a) Lais
Lais merupakan ikan yang
bentuk kepalanya seperti ikan lele, tidak bersisik, siripnya lebih banyak
dibawah, berduri dikiri kanan dibawah pipi, bentuknya tipis, berwarna putih,
dan sedikit berkumis.
b) Saluang
Saluang adalah ikan yang
bersisik, mulutnya seperti ikan mas, badannya sebesar jari telunjuk dan
kelingking, ada yg besar dan ada juga yang kecil.
c) Tauman
Tauman merupakan ikan yang
bentuknya seperti ikan gabus, bersisik, badannya berbintik-bintik hitam,
bentuknya sedikit agak tipis dari ikan gabus, tetapi rasanya lebih enak ikan
gabus daripada ikan tauman, karena dagingnya lebih keras.
d) Bilis
Bilis merupakan ikan yang
bentuknya seperti ikan saluang tetapi lebih kecil, bentuknya transparan, isi
perut dan tulangnya sedikit keliatan, karena warnanya bening.
Makanan khas Banjar adalah :
a)
Bingka
Bingka adalah kue yang menjadi ciri khas Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Rasanya sangat manis, lemak, dan lembut. Bingka
merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41
jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan. Meski dapat
ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadhan karena dianggap
cocok berbuka puasa
b) Bingka barandam
kue bingka barandam ini
disajikan dengan menggunakan kuah, air gula merah yang akan menjadi kuah kue
barandam.
Berikut adalah beberapa nama sungai yang
mengaliri Kota Banjarmasin.
Tabel 4.1 : Data Sungai di Banjarmasin
Tabel 4.1 : Data Sungai di Banjarmasin
No
|
Nama
Sungai
|
Daerah
yang dialiri
|
No
|
Nama
Sungai
|
Daerah
yang dialiri
|
1
|
Barito
|
Banjarmasin bagian barat
|
18
|
Pulantan
|
Pemurus Dalam
|
2
|
Martapura
|
Sepanjang kota
Banjarmasin
|
19
|
Banguntan
|
Basirih
|
3
|
Kuin
|
Kuin Utara, Kuin Selatan,
Pangeran, Pasar Lama
|
20
|
Saka Mangkok
|
Saka Mangkok
|
4
|
Pangeran
|
Pangeran
|
21
|
Halinau
|
Mantuil
|
5
|
Pelambuan
|
Pelambuan
|
22
|
Gardu
|
Sungai Lulut
|
6
|
Alalak
|
Kawasan Alalak
|
23
|
Gudang
|
Pemurus Dalam
|
7
|
Basirih
|
Basirih Selatan
|
24
|
Bengao
|
Kelayan Timur dan Kelayan
Selatan
|
8
|
Andai
|
Sungai Andai
|
25
|
Simpang Jalar
|
Basirih Selatan
|
9
|
Teluk Dalam
|
Teluk Dalam
|
26
|
Jarak
|
Kuin Utara
|
10
|
Pekapuran
|
Kawasan Pekapuran
|
27
|
Skip
|
Kelayan Selatan
|
11
|
Pemurus
|
Kawasan Pemurus
|
28
|
Jeruju
|
Alalak Tengah
|
12
|
Tatah Belayung
|
Tanjung Pagar
|
29
|
Bayuan
|
Alalak Tengah
|
13
|
Kelayan
|
Kawasan Kelayan
|
30
|
Siuding
|
Kuin Utara
|
14
|
Mawar
|
Mawar
|
31
|
Pandai
|
Kuin Utara
|
15
|
Pengamba-ngan
|
Banua Anyar dan
Pengambangan
|
32
|
Kuripan
|
Kuripan
|
16
|
Jingah
|
Sungai Jingah
|
33
|
Sungai Andai
|
sungai andai
|
17
|
Tapekong
|
Sepanjang Jl. Veteran
|
|
|
|
Kini Pasar Terapung ini tidak lepas dari pembinaan
Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin –
Kalimantan Selatan.
Pembinaan –
pembinaan Dinas Pariwisata Daerah, yaitu :
a)
Dibuat kelompok sadar wisata
b)
Wujud nyata perhatian Pemerintah Provinsi
c)
Memberikan dana
bantun tunai dari Penanggulanagn Nasional Pemberdayaan Nasional Masyarakat
(PNPM ) Mandiri dengan dana yang hibah
d)
Memberikan bimbingan
kesadaran terhadap Objek Daya Tarik Wisata dengan diadakannya pertemuan satu minggu satu kali di kantor Kecamatan
Lok Baintan.
e)
Memfasilitasi para pedagang–pedagang Lok Baintan
dengan memberdayakan dan mengikutsertakan dalam event–event Budaya Nasional,
misalnya dalam event Hari Jadi Kota Banjarmasin, Hari Jadi Provinsi Kalimantan
Selatan dan sebagainya.
Pada tahun 2009 Dinas Pariwisata Kota menyumbang
jukung rombong yang berisi makanan dan minuman seperti teh, kopi dan sebagainya. 30 perahu dayung dan 10 perahu mesin ( Klotok ).
Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin juga memperbaiki Dermaga–dermaga, mengecat
perahu, mengajarkan membuat souvenir–souvenir, sumbangan untuk perbaikan.
4.1 Upaya Penyebaran Informasi
Upaya
Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin untuk memajukan Pasar Terapung melalui
Anggota Forum Pariwisata, seperti :
a)
Pemerhati
Pariwisata
b)
Association
of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA)
c)
Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
d)
Himpunan
Pramuwisata Indonesia (HPI)
Melalui anggota forum pariwisata ini lah,
wisata-wisata yang ada di Banjarmasin dipromosikan baik dalam negri maupun
mancanegara, khususnya Pasar Terapung melalui penyebaran brosur, internet dan sebagainya.
Ada beberapa Route menuju ke Pasar Terapung :
a)
Ada dua
Pasar Apung di Kalimantan Selatan, yaitu Lok Baintan di Banjar dan Kuin di
Banjarmasin. Jika anda hanya mempunyai satu hari pagi di Banjarmasin, berkunjunglah
ke Lok Baintan untuk lebih menikmati aktivitas Pasar Apung.
b)
Alternatif
penginapan di Banjarmasin cukup beragam, dari hotel, penginapan, hingga wisma.
Tarif untuk wisma dan penginapan berkisar Rp 80.000 hingga Rp 150.000.
c)
Beberapa
alternatif lokasi penginapan yang dapat
anda akses untuk menuju Lok Baintan, antara lain di Jalan pramuka atau Jalan
Ahmad Yani.
d)
Untuk
menuju Pasar Terapung Lok Baintan, kita dapat menyewa klotok yang dapat, Wisatawan bisa menyewa klotok sehari sebelumnya. Beberapa titik keberangkatan
antara lain dari dermaga Museum wasaka atau Dermaga korem. Biaya sewa klotok
berkisar Rp 150.000 hingga Rp 250.000, tergantung dari kesepakatan.
e)
Alternatif
jalur darat dapat juga digunakan untuk menjangkau Pasar Apung, tetapi membutuhkan
waktu yang lebih lama dan kondisi jalan yang kurang bagus untuk dilalui.
f)
Jika
ingin merasakan naik pengalaman jukung dan berinteraksi lebih dekat dengan para
penjual Pasar Apung, kita dapat ikut salah satu jukung milik penjual yang ada.
Mintalah dengan ramah, umumnya dengan senang hati para penjual akan mengizinkan
kita ikut duduk dijukungnya.
g)
Sebelum
membeli buah-buahnya yang ditawarkan penjual, ada baiknya Anda bertanya lebih
dahulu tentang jumlah minimum yang dapat dibeli. Rata-rata pedagang di Lok
Baintan menjual dagangannya dengan hitungan per keranjang.
h)
Apabila
ada waktu untuk juga berkunjung ke Pasar Apung Kuin di Muara sungai Kuin,
jangan lewatkan untuk meneruskan perjalanan ke Pulau Kembang, sebuah taman
wisata alam yang terletak di tengah sungai Barito. Di sini, wisatawan dapat berinteraksi dengan monyet berekor
panjang.
i)
Jangan lewatkan sensasi menikmati lezatnya
soto Banjar di atas sungai yang dapat wisatawan temukan di Pasar Apung Lok Baintan maupun
kuin.
j)
Jangan
membuang apa pun ke sungai, khususnya bungkus jajanan atau makanan yang wisatawan bawa, agar kebersihan sungai tetap terjaga.
4.2 Dampak / Hasil
Dampak / hasil dari Upaya
Dinas Pariwisata Daerah Banjarmasin yaitu, Pasar Terapung kini semakin menunjukan
trend positif dalam peningkatan
kunjungan wisatwan sebesar 2% dari tahun 2011walaupun tidak begitu tinggi
tingkat kenaikan wisatawan tapi menjadi sinyal positif bagi pariwisata
Banjarmasin. Ini tidak lepas dari berbagai anggota forum pariwisata yang ada di
Banjarmasin. Dan penyebaran informasi melalui website mengenai pariwisata yang
ada di Banjarmasin, setidaknya dapat membantu para wisatawan yang ingin
berkunjung ke salah satu objek wisata yang ada di Banjarmasin.
4.3 Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi saat ini adalah banyaknya pasar-pasar tradisional yang
berada di darat, ketidak peraktisan salah satu penyebab kenapa para pengunjung
tidak berbelanja di Pasar Terapung. Selain itu pencemaran lingkungan air sungai
yang akhir-akhir ini banyak limbah yang
bisa menggangu kesehatan, di antaranya limbah rumah tangga, limbah industri
rumahan dan lain sebagainya yang tentunya dapat mengganggu kenyamanan
pengunjung.
4.4 Prospek
Prospek Pasar
Terapung Lok Baintan yang ada di Banjarmasin-Kalimantan Selatan sekarang akan
mengalami kemajuan pesat. Wisatawan Lokal dan Wisatawan Mancanegara akan terus
bertambah, karena Daya Tarik yang akan terus ditingkatkan. Misalnya, dengan penambahan perahu pada tahun 2009
akan terus diusahakan penambahan
perahunya setiap tahun, selain itu ada juga perahu yang diperbaiki.
Pihak
Dinas Pariwisata Daerah Banjarmasin-Kalimantan Selatan meningkatkan Prospek
Pasar Terapung Lok Baintan dengan memperbaiki Dermaga agar kelihatan lebih
menarik. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang dijual selalu diusahakan yang masih
segar., juga ikan-ikan yang dijual selalu segar.
Sumbangan
dari Dinas Pariwisata Daerah Banjarmasin-Kalimantan Selatan untuk prospek dimasa yang akan datang yaitu
puluhan jukung rombong yang berisi makanan dan minuman seperti teh, kopi dan
sebagainya, kue-kue basah tradisional khas Banjarmasin-Kalimantan Selatan akan diadakan
kembali seperti pada tahun 2009 lalu.
Para pedagang yang
sebagian besar Ibu-ibu selalu berusaha bersikap ramah dan selalu tersenyum
kepada para pembeli, agar para pembeli tertarik untuk membeli barang
dagangannya, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, makanan dan minuman, serta
ikan.
Untuk menjaga kebersihan sungai, pihak Dinas
Pariwisata Daerah Banjarmasin-Kalimantan Selatan memberikan pengarahan kepada
masyarakat yang tinggal disekitar sungai agar tidak membuang sampah kedalam
sungai.
Prospek
bagi para pedagang yang menjual barang dagangannya akan menambah penghasilan
untuk kehidupannya setiap hari. Mulai tahun 2013, ada penjual yang membuat kerajinan tangan
seperti gantungan kunci perahu berbentuk kecil dengan tulisan Pasar Terapung
Banjarmasin, mulai dari harga Rp 5.000 dan pajangan perahu, ada yang kecil dan
ada juga yang besar mulai dari harga Rp 50.000. Barang kerajinan ini merupakan souvenir yang
disediakan oleh para pedagang untuk para Wisatawan Lokal dan Wisatawan
Mancanegara yang berkunjung ke Pasar Terapung. Souvenir ini hanya dapat ditemukan ketika
berkunjung ke Pasar Terapung saja. Dengan adanya kerajinan tangan yang berciri
khas Objek Wisata Pasar Terapung ini, akan dapat menambah Prospek Perekonomian
rakyat yang akan terus berkembang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan
penjelasan mengenai Pasar Terapung, maka dapat diperoleh simpulan sebagai
berikut :
a)
Pasar Terapung termasuk
Objek Wisata Belanja karena Objek Wisata Pasar Terapung memiliki daya tarik
berbelanja diatas air dengan menggunakan perahu.
b)
Pasar Terapung merupakan Pasar Tradisional yang
seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu.
c)
Fasilitas transportasi yang terdapat di
Pasar Terapung berupa perahu dayung dan perahu mesin yang disebut klotok.
d)
Keunikan yang terdapat di Pasar Terapung yaitu
pasarnya berada diatas airyang didominasi oleh kaum
perempuan.
e)
Keunikan lainnya yaitu
masih adanya sistem barter antar pedagang dengan pembeli serta antar pedangan
dengan pedagang.
f)
Hasil upaya Dinas
Pariwisata Kota Banjarmasin yang dilakukan dalam penyebaran Daya Tarik Wisata
Pasar Terapung menunjukkan adanya kerjasama diantaranya pihak hotel, pemerhati wisata,
ASITA, PHRI, HPI dan sebagainya.
g)
Upaya Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin dalam
mempertahankan Pasar Terapung yaitu dengan cara memberikan sumbangan perahu
dayung dan perahu mesin yang disebut klotok kepada para pedagang sehingga memotivasi para pedagang
untuk berjualan.
h)
Dengan adanya rencana
Pasar Terapung menjadi wisata unggulan di Banjarmasin oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Banjarmasin, perbaikan pun akan dilakukan pada awal tahun 2013.
Nantinya Pasar Terapung menjadi salah satu daya tarik wisata belanja tradisional
yang berada di atas air dan menjadi salah satu terbaik di Indonesia.
5.2 Saran
Penelitian ini hanya mengkaji dan mendeskripsikan tentang
keberadaan Daya Tarik Wisata Pasar Terapung di daerah Banjarmasin-Kalimantan
Selatan. Didaerah tersebut terdapat
beberapa Objek Wisata Pasar Terapung lainnya yaitu di Banjarmasin-Kalimantan
Selatan seperti Pasar Terapung Muara Kuin. Tetapi, Objek Wisata tersebut belum
sempat diteliti. Oleh sebab itu, disarankan Objek Wisata Pasar Terapung
tersebut dapat dikaji dan diteliti oleh peneliti berikutnya untuk menambah
pengetahuan tentang Objek Wisata Pasar Terapung lainnya yang terdapat di Kota
Banjarmasin-Kalimantan Selatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gayatri. Putu. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing
Hornby. Prof.
Hunziker. 1942. Pengertian Wisata.
Jakarta : PT. Gramedia
Indira P. Warpani. 2007. Pariwisata dalam
Tata Ruang Wilayah. Bandung : Penerbit ITB
Kraft. 1942. Pengertian Wisata. Jakarta : PT. Gramedia
Pendit. S. Nyoman. 2002. Ilmu Pariwisata. Sebuah
Pengantar Perdana. Jakarta :
PT. Pradnya Paramitha
Pitana. I Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing
Pitana. I Gde. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing
Surya Diarta.I
Ketut.2009.Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing
Suwantoro. Gamal. 2006. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing
Suwardjoko. P. Warpani. 2007. Pariwisata
dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung : Penerbit ITB
INTERNET
LAMPIRAN
MANDAI
BUAH
TARAF
SULUR
KEMBANG
TIGARUN
BUAH
KALANGKALA
KALAKAI
IKAN
LAIS
IKAN
SALUANG
IKAN
TAUMAN
IKAN
BILIS
BINGKA
BINGKA
BARANDAM
Pasar
Terapung Muara Kuin
Jukung
dayung berisi Kue-kue khas tradisional Banjarmasin-Kalimantan Selatan
Suasana
Pasar Terapung Muara Kuin pukul 05.00 WITA
Suasana
Pasar Terapung Muara Kuin pukul 05.00 WITA
Jukung dayung yang berisi buah-buahan
Jukung dayung yang berisi sayur-sayuran
Jukung mesin yang berisi buah-buahan
Jukung dayung yang berisi bungkus ketupat
Jukung mesin yang membawa pengunjung
Suasana Pasar Terapung Muara Kuin
Suasana Pasar Terapung di Mesjid Raya
Jukung Mesin
Dermaga Pasar Terapung Lok Baintan
Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin-Kalimantan Selatan
Suasana Pasar Terapung Lok Baintan
Jukung Mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar